Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Memilih Langit atau Bumi

Langit itu kembali kelabu, bahkan hari ini lebih kelam lagi. Ini puncakny. Seperti yang terjadi beberapa tahun silam. Hitam pekatnya sama. Hitam sekali. Langitnya seperti mau roboh lalu menghantam Bumi yang akhir-akhir ini terlihat penuh kepalsuan. Seorang anak berlari ke dalam rumah. Cepat sekali. Takut. Takut ikut menjadi korban kemarahan Langit. Ia berlindung di dalam rumah, sambil mendongak ke luar jendela. Dia penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya diantara mereka.  Langit mengeluarkan kilatnya. Putih bercahaya. Menampakkan kemarahannya yang sangat. Seisi Bumi pasti terkejut menyaksikan cahaya yang menyilaukan mata itu.  Suaranya menggelegar, memaksa anak itu harus sukarela menutup telinganya. Dia bertanya dalam hati, "Apa gerangan Bumi sehingga Langit marah?". Bukankah Bumi selama ini baik, ia hijau. Atau mungkin karena penghuni Bumi yang sudah merekayasa?. Menjadikan Bumi angkuh." Suara gemuruh bersahut-sahutan. Keras. Tiada henti. Bumipun membalas L

MASBRO

#SOBATSERIES3 Nama : Masbro Panggilan : Mas, bro Usia : dilahirkan seperempat abad yang lalu dan gajinya sekarang digit 2 (kata orang2) Karakter alamiah : easy-going, simpel Deskripsi biar panjang : Namanya Masbro. Dan dia perempuan. Aku tidak begitu mengenalnya, karena yang lebih kenal dia adalah Tuhannya, ibunya, ayahnya dan dirinya. Aku tau ada jenis manusia yang begini, tampang polos nan tulus, walau ada sisi garangnya (kriik.. kriik.. kriik), dulu saat sekampus dengannya. Dia adalah sahabat yuna, dan yuna adalah sahabatnya. Yuna lebih banyak tau tentang masbro, tentu. Tingginya mirip RiRo, tapi RiRo lebih tinggi. Di umur segini, kerjanya bolak balik singapura. Atau sekedar bolak balik upload foto negara itu. Faktor tetangga bisa jadi, karena masbro stay di Batam, tempat ia bertugas. Dia suka travelling, terutama ke alam, sekalian tafakur alam mungkin. Jago bawa motor. Biker cewe tertenang pertama yang aku temui. Kalau udah bawa motor, so pasti kencang, tapi pembawa

Ngedesain

........."ini masih kasar".... ........."disini masih kurang".... ........."yang ini belum bagus".... ........."warnanya koq gini, maunya gitu.. hmm.." .... ........."harusnya gak gitu".... ........."harus belajar bikin bayangannya".... ........."hmm.. terlalu banyak kerutan".... ........."gambarnya masih berubah-rubah".... ........."pengennya yang simpel aja kaya yang pertama".... ........."koq makin lama makin belibet"... ........."harus belajar lagi"... Sekelumit fikiran setelah clbk dengannya. Bahagia? Sudah tentu. Sempat pergi meninggalkannya, cukup lama, karena saat itu kurang dewasa menanggapi semesta. Tapi ini masih awal, bahkan mulai lagi dari awal, mesti harus lebih banyak usaha, banyak-banyak belajar. Kalau sudah mikir gini, jadi pengen ada sesosok malaikat yang datang dari arah tak terduga yang serta merta tanpa pamrih m

NEW RIRO

#SOBATSERIES2 Nama : New RiRo Panggilan (dariku) : Ri, Rii, RiRo Usia : Seperempat abad dan sudah ke Shanghai di umur ini Karakter alamiah : Curious Deskripsi sedikit lebar : Namanya RiRo, New RiRo, bukan nama aslinya, tapi nama instagramnya sewaktu dulu masih aktif main instagram. Jangan dicari untuk difollow atau sekedar kepo, sekarang udah dihapus, katanya gak mau main lagi,  karena unfaedah. Aku mengenalnya sejak kuliah tentu saja, walau sama-sama dari Padang padahal. Baru berteman baik sekali, saat di perantauan, di Bandung, sewaktu nasib kami masih sama-sama fresh graduate nan pengangguran. Sekarang dia sudah senang bergaji tiap bulan disebuah kantor di Jakarta, Alhamdulillah, sedangkan aku masih menyandang status yang sama, sama seperti dulu,  wkwk. Dan sampai sekarang aku belum pernah ke rumahnya yang di lubuk minturun, faktor jauh bisa jadi, dan diapun tidak berminat mengajakku ke rumahnya walaupun dia sering cerita tentang itik dan telor itiknya yang bikin mata

YUNA

#SOBATSERIES1 Nama : Yuna Panggilan (dari eike) : Mba Yuun Usia : Seperempat abad kelewat setahun Karakter alamiah : Optimis. Deskripsi lebih lanjut : Namanya Yuna, pengajar teladan di sebuah tempat bimbingan belajar di Jakarta. Pertama kali aku kenal, pas kuliah, sama-sama kuliah di universitas "Untuk Kedjajaan Bangsa". Kalau kamu belum kenal, pasti bilang mba yuun orangnya sinis, sebab liat tampangnya yang serius, matanya tajam, lebih banyak diam, sekali kata yang keluar pedas. Kadang kata-katanya memang pedas, tapi ditelisik ada indikasi ikhlas dibalik kata-katanya itu. Kalau udah kenal, beuuuhh.. anaknya asik pake banget. Dia seneng difoto (terutama oleh eike), karena sering jadi bahan model foto coba-coba. Paling jago nawar. Optimis dapat harga yang sesuai ekspektasinya. Kalau sudah maju, gak ada kata mundur. Yakinlah, jika bersamanya kamu akan belajar arti kesederhanaan yang nyata. Dia akan selalu cari cara buat hemat, biar semakin hemat, tapi dia gak peli

IBU.

Makhluk yang paling aku percaya di muka bumi adalah ibu. Aku bersyukur Allah menakdirkan beliau menjadi ibuku. Makhluk yang kemudian aku panggil mama.  Kalau tidak ada mama, rumah jadi sepi. Mama suka bicara, aku tidak. Ada saja yang ditertawakan mama dalam satu hari itu, aku jarang. Kalau ada mama, rumah jadi bergizi. Karena mama suka masak dan enak. Enak masakannya dan enak tidak repot.  Mama adalah orang yang paling ikhlas sejagat raya. Mama suka uang. Katanya, biar bisa belikan makanan untuk anak-anaknya. Beban hidupnya banyak, tapi ia terlihat enjoy menjalaninya. Mama dan batu karang, sudah tentu lebih  kuat mama, batu karang lewat. Aku penasaran otot mama terbuat dari apa. Beliau tidak pernah mengeluh, dan tak pernah lelah bekerja, kerja sambilan yang jadi prioritas sebagai tenaga didik bagi anak-anak sekolah dasar, dan kerjaan utama di rumah. Tiap pulang sekolah, wajahnya selalu ceria dan cerewet tentu saja.  Jika tanah air ini di isi oleh 265 juta penduduk.