Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Nge-BLOG returns

Ada fakta yang kutemukan dalam hidupku bahwa ada waktu, aku rindu melihat aku dimasa dulu. Perubahan-perubahan apa saja yang kulalui. Berubahkah aku ke arah yang baik. Seberapa aneh sifatku dulu. Seberapa kakunya aku dulu. Hingga penasaran apakah aku pernah puber atau tidak. Aku tak suka mengupload foto ke sosial mediaku, jadi hal yang paling mungkin bisa kuperhatikan adalah dari aktivitas chattingan dengan teman-teman perempuan atau lelaki, status-status diberanda facebook, serta tulisan-tulisan pendek yang meramaikan instagram. Kadang aku senyum-senyum kecil melihat bahasaku dulu yang serba terlalu. Terlalu lebay, terlalu alay, terlalu polos, terlalu perhatian, terlalu ramah, terlalu cepat marah, haha (mungkin sekarang masih? Semoga intensitanya gak se"terlalu" dulu 😁). Lucunya, aku yang di chattingan (ditulisan) lebih ekspresif dari aslinya. Aslinya aku sangat pemalu & cenderung pendiam. Koq bisa? Aku tidak ahli public speaking, 1 menit 2 menit aku bicara l

PERJALANAN NANO NANO

Entah mengapa, malam ini sedikit royal. Nafsu makan-makan meningkat. Jarang sekali, jajan makanan sampai 100ribuan macem-macem dalam satu malam. Mungkin berasa gak bakal nemu makanan-makanan ini lagi dikemudian hari. Kaya yang mau pergi jauh aja ya. 😁 Perjalanan malam selasa bersama unchik ini, aku mulai dari keliling taplau (tapi lauik). Menikmati sejuknya suasana angin malam. Dari ujung tugu perdamaian, lalu berkelok  menuju jembatan siti nurbaya. Stop! Motor birupun berhenti didepan ibu berjilbab hijau yang sibuk mengipas jagung bakar. Yups. Aku awali jajan malam ini dengan jagung bakar pedas. "Buk, Jaguang baka 3, padeh, dibungkuih", sahutku. Sambil menunggu jagung, akupun berkelakar dengan unchik. Kami bercerita seenaknya dan sekenanya. Unchik bercerita tentang kehidupan kosnya, kampus, janjinya yang akan membuktikan kalau ia akan sukses meraih ipk min. 3 dengan SKS (sistem kebut semalam) saat akan ujian. Hehe. Akupun lebih memilih bercerita tentang kabar t

MENTARIKU

Salah satu hal yang membahagiakan dalam hidup adalah saat kamu dengan tanpa beban, dengan tanpa malu-malu, apalagi rasa takut "memeluk" ibu di depan orang lain ataupun saat berdua sama ibu. Hari ini, setelah 25 tahun 4 bulan usiaku, aku baru merasakannya. Lucu ya. Rasanya? Seperti kamu sedang kepanasan dibawah terik mentari, lalu tetes-tetes air es terpercik ke wajahmu. Sejuk. Dulu, aku sangat malu berlemah lembut didepan ibuku. Mungkin karena keseharianku selalu bersamanya. Mungkin juga karna kami sekeluarga terbiasa bersikap cuek satu sama lain. Bermanja, memeluknya, menciumnya terasa menjadi hal yang aneh. Bahkan untuk sekedar berbicara dengan nada yang lembut saja, rasanya canggung. Terkadang kalau liat adegan sinetron rumah cemara, aku sempat bertanya-tanya. Apakah ada didunia ini keluarga yang seperti itu? Saling sayang menyayangi. Hari ini, aku bisa buktikan. Aku bisa. Tentu ada proses yang cukup memakan waktu. Aku pelajari dari buku2, dengerin ceramah