Salah satu hal yang membahagiakan dalam hidup adalah saat kamu dengan tanpa beban, dengan tanpa malu-malu, apalagi rasa takut "memeluk" ibu di depan orang lain ataupun saat berdua sama ibu.
Hari ini, setelah 25 tahun 4 bulan usiaku, aku baru merasakannya. Lucu ya. Rasanya? Seperti kamu sedang kepanasan dibawah terik mentari, lalu tetes-tetes air es terpercik ke wajahmu. Sejuk.
Dulu, aku sangat malu berlemah lembut didepan ibuku. Mungkin karena keseharianku selalu bersamanya. Mungkin juga karna kami sekeluarga terbiasa bersikap cuek satu sama lain. Bermanja, memeluknya, menciumnya terasa menjadi hal yang aneh. Bahkan untuk sekedar berbicara dengan nada yang lembut saja, rasanya canggung. Terkadang kalau liat adegan sinetron rumah cemara, aku sempat bertanya-tanya. Apakah ada didunia ini keluarga yang seperti itu? Saling sayang menyayangi.
Hari ini, aku bisa buktikan. Aku bisa. Tentu ada proses yang cukup memakan waktu. Aku pelajari dari buku2, dengerin ceramah2 ustad, ikuti grup parenting, baca artikel tentang bagaimana seharusnya orang tua-anak, anak-orang tua. Dengan lebih memahami jika posisiku adalah Ibu, aku yang dulunya cuek, bisa berubah jadi lebih memperhatikan etika saat bersama ibuku. Bahkan ibuku juga terheran-heran dan gelak melihat perubahanku.
Mama, begitu aku memanggil ibuku. Mama adalah orang yang paling ikhlas dari sekian banyak orang yang pernahku temui dibumi. Tak pernah sekalipun menomorduakan anak-anaknya. Selalu mencari cara agar menjadi yang terdepan dalam mensupport anak-anaknya.
Sesekali aku sengaja bangun malam, untuk hanya memandangi wajah mama dengan lama saat beliau tidur. Sambil membatin. Dari apakah Engkau ciptakan hati ibuku, sehingga menjadi setegar batu karang. Ibarat pohon yang sudah mengakar kuat ke bumi, tak pernah goyah oleh badai apapun.
Tentu keluargaku bukanlah keluarga sempurna yang jauh dari cacat. Keluargaku juga ada masalah, seperti buku2 masalah rumah tangga yang diceritakan penulis-penulis.
Namun, (sekali lagi) lucunya, saat masalah mendera. Ibuku selalu tertawa akhirnya, tak jarang sampai kelihatan gigi putihnya yang telah menguning. Walau dengan sedikit tangis di awalnya.
Aku pernah bertanya, kenapa saat ada masalah, mama selalu tertawa. Jawaban beliau simpel. Hidup ini jangan dibawa susah, hanya sebentar, tidak usah terlalu dipikirkan, namanya masalah pasti ada dalam hidup, dan pasti berlalu.
Apakah semudah itu? Beliau yang sudah 61 tahun telah membuktikan. Lalu kenapa aku yang masih bau kencur selalu gusar saat sedikit masalah menyapaku?
●rumahganting●22:50●25917●
Picture by : @anggunmuliati (Instagram)
Picture by : @anggunmuliati (Instagram)
Komentar
Posting Komentar