Sore itu.
Aku bersyukur pada Allah, Alhamdulillah, karena telah menuliskan pertemuan kita di hari ini. Bukankah kita sudah lama saling merindu? Begitu yang selalu kita tulis dengan bahasa terselubung di chatting whatsapp. Kamu dengan segala kesibukanmu dengan "program besar" hidupmu, dan aku dengan kesibukan "study" ku. Secara logika, kita sama-sama berfikir, kita tidak akan saling jumpa dalam waktu dekat. Tapi rasa di hati, tidak bisa berbohong, kita sama-sama meyakini di dalam hati bahwa rencana Allah pasti lebih indah.
Sedikit misscomunicatioan yang terjadi, tidak melewatkan semangat kita saling bertemu. Aku yang hampir 30 menit terlambat, akhirnya mendapatimu duduk dengan wajah lelah dihalte bus. Kamu memang selalu begitu, setia menunggu. Lalu kitapun tidak berlama-lama. Langsung mencari angkutan ke tempat yang akan kita tuju.
Hari ini, walaupun tidak saling berjanji, tapi kita sepakat untuk saling mendengarkan. Aku mendengarkan cerita penuh hikmahmu. Kamupun lebih antusias mendengarkan kisahku yang tak jelas ujung pangkalnya. Bukankah aku selalu begitu? Tidak jelas. Dan kamu juga, selalu antusias, agar percaya diriku dalam berkisah tetap terjaga.
Kita yang saling tau bahwa kamu sedang dirundung beban berat oleh "program besar"mu. Saat bertemu, kita sama-sama merasa itu tidak lebih penting diobrolkan daripada hikmah-hikmah hidup yang kita dapatkan selama berjauhan jarak. Selain karena pertemuan hari ini singkat, obrolan tentang "program besar" itu bisa kita selesaikan lewat telpon seluler.
Sore itu, aku menggenggam gelas kramik putih berisikan kopi krimer dan gelasmu berisi teh. Kita bercerita tentang negeri ini. Tentang negeri kaya dengan adab yang mulai terkikis. Tentang muslim yang meninggalkan konsep muslim untuk kemudian terkagum mencekoki konsep yang tidak islami. Kita mulai miris. Sama-sama merasa gelisah. Tapi kita optimis, akan ada hari dimana agama Allah kembali bangkit. Tentu dimulai dari diri kita dahulu. Kamu dengan segala rencanamu dan aku dengan segala rencanaku. Kita sama-sama ingin Hafal Al-Qur'an sebelum bergerilya di lautan hutan dunia ini. Karena kunci kejayaan Islam adalah ummatnya beriman, lalu saat bersama Qur'an bertambahlah iman. Kita sama-sama berdo'a agar Allah penuhi hati kita dengan Qur'an.
Kopi krimer walau kurang gula dan sedikit pahit, rasanya nikmat. Tapi mendengar ceritamu, jauh lebih nikmat. Bukankah begitu sahabat? Aku menunggu hari kita akan bertemu kembali dengan segala inspirasi yang akan kita bagi. Semoga Allah sudah menuliskannya. Pertemuan kita.
●JKT●28JANUARI2018●
Pict:filepribadi
Coin Casino - Login - Casinoowed.com
BalasHapusOur casino is powered by the popular iGaming software software 코인카지노 마팀장 provider, and you will have the chance to have the opportunity to play online casino games