Langsung ke konten utama

Postingan

MAIN HARVEST MOON BACK TO NATURE & DOWNLOAD DISINI

 Bernostalgia dengan games hits di zamannya. Siapa tak kenal games satu ini. Yak! Harvest Moon Back to Nature, games yang menceritakan seorang pemuda yang kembali ke kampung halaman membangun pertanian kakeknya terdahulu. Saya ikut memainkan games PS1 ini di tahun 2000an. Meski banyak games terbaru saat ini, tapi tidak meredupkan pesona HMBTN bagi para pemainnya. Games ini punya kenangan tersendiri, yaaa kan?? Kabar gembiranya, games ini bisa kita mainkan di Android looh. Aku main lewat Hp.. begini caranya... Ikuti Langkahnya : 1. Download Emulator di playstore : Auto Click : PS1 Emulator 2. Download games HMBTN & Simpan di folder : (download kedua file di bawah ini ) Auto Click : HARVEST MOON BACK TO NATURE - BAHASA INDONESIA (1/2) Auto Click : HARVEST MOON BACK TO NATURE - BAHASA INDONESIA (2/2) *Jika drive minta akses, klik aja, nanti aku bakal "oke" in dr drive aku 3. Masuk ke emulator, pilih " Play" 4. Pilih folder tempat kalian save games HMBTN tadi, kal
Postingan terbaru

BOBA TEA PATTERN (AMIGURUMI CROCHET)

Noted : Sc : Single Crochet St : Stitch f/o : Finish Off BODY: • Row 1 : Magic Ring 6 • Row 2 : 2 sc in each st (12) • Row 3 : 1 sc in the first st then 2 sc in the next st (18) • Row 4 : 1 sc in the next 2 st then 2 sc in the next st (24) • Row 5 : 1 sc in each st (back hole) • Row 6-19 : 1 sc in each st for 8 row • Row 20 : 1 sc in the next 2 st then 2 sc together (18) (back hole) • Row 21 : 1 sc in the next st then 2 sc together (12) • Row 22 : 2 sc together and f/o STRAW : • Row 1 :  Magic Ring 6 • Row 2-5 : 1 sc in each st for 4 row Visit my channel : YouTube : Kapas Merah Jambu Auto Click : Kapas Merah Jambu (YouTube) Instagram : Kapas Merah Jambu Auto Click : Kapas Merah Jambu (IG) Blogg : Kapas Merah Jambu Auto Click : Kapas Merah Jambu Pdf version : Boba Tea Pattern (PDF Version)

SATU TAHUN

Alhamdulillah. Tahun  ini terlewati dengan baik, berakhir menyenangkan, dan tentunya menambah taman-taman bunga disetiap ruang dalam hati. Tentu tahun-tahun ini bukan tahun yang mudah, ada duka, ada sedih, namun hal yang membahagiakan lebih banyak.  Allah pertemukanku  dengan teman-teman yang sangat merangkul.  Mereka semua  sahabat yang selalu aku rindukan kehadirannya. Berangkat bersama ke kantor dengan motor. Tak jarang aku yang sering kali menzholiminya karena sering telat datang kerumah. Menertawakan hal receh, lalu berfikir "kenapa aku bisa ngakak cuma karena ini?". Menyelesaikan masalah  dengan cara yang sangat out of the box . Mereka  juga tidak pelit berbagi ilmu, didekat mereka aku selalu merasa menjadi orang yang berkembang, bisa memahami hal-hal yang dulunya sulit paham.  Mereka  menjadi teman membolos, diam-diam saat jam ngantor kita ngemall bareng, karena mumet dengan tumpukan kerja. Allah beri aku rumah kedua yang sangat menyenang

TIDAK HARUS BERJALAN SESUAI IJAZAH!

Seiring berjalannya waktu. Seiring kita terus mencari tau. Seiring mencoba menjadi pembelajar sepanjang waktu. Meskipun sering gagalnya. Namun tak berhenti disitu, kita tetap berusaha bangkit dan mencari tau untuk menemukan sesuatu. Seiring itu juga, saya belajar bahwa egois rasanya jika kita mengharuskan orang-orang harus berjalan lurus sesuai ijazahnya. Pernah suatu ketika, saya yang menjalani sekolah untuk mencapai gelar ahli dibidang science tertentu. Sebutlah itu Science yang memperhatikan benda2 dalam ukuran mikro bahkan nano. Science yang mengawinkan huruf satu dengan huruf yang lain untuk kemudian bersatu menjadi suatu kumpulan huruf baru. Sebutlah ia dengan Ilmu Kimia. Namun, disatu sisi saya menyenangi kegiatan lain yang hubungannya cukup jauh dengan dunia yang " waktu itu" saya pilih untuk ditekuni. Saya hobi menggambar. Kimia dan menggambar.  Kalau disatukan mungkin akan lucu, kimia akan menjadi lebih bewarna. Tapi tidak saya lakukan. Kare

JANGAN MEMAKSAKAN DIRI!

Tidak perlu memaksakan diri untuk hal-hal yang masih tampak abu2 ,  belum jelas. Jangan memaksakan diri agar selalu telihat baik. Jangan terlalu fokus pada hal-hal yang sesungguhnya kecil, namun seolah2 terlihat besar. Terkadang memang butuh tegas. Sesekali terlihat sebagai seorang yang 'tega' itu perlu. Tega membiarkan. Harapannya dengan membiarkan ianya berkembang lebih baik lagi. Jangan memikirkannya terlalu serius sehingga menghabiskan waktu dan tenagamu. Aku bukan sedang berbicara tentang Mimpi. Sesekali tidak punya ide sama sekali itu wajar, terkadang terlalu banyak pikiran itu juga lumrah. Sama lah sesekali gabut itu boleh, keseringan sok sibuk, jangan. Heleehh.. apasihh.. Yang penting ada apresiasi terhadap diri. "Hey, kamu sudah memberikan yang terbaik hari ini..". Namun juga jangan berlebihan, sampai lupa diri. Sampai2 nasehat baikpun mental gak merasuk ke sanubari. Hal penting lainnya adalah tegas terhadap diri, "Wahai diri, jangan berhenti,

85%

Bagiku salah satu hal yang cukup sulit dalam hidup adalah menjauh dari masa lalu. Untuk pergi darinya butuh waktu yang tidak sebentar, butuh usaha yang keras. Terdengar lebay memang. Ini adalah tulisanku yang kesekian kalinya tentang masa lalu. Bukankah kita begitu? Lebih suka menulis tentang masa lalu, sekalipun masa lalu itu bukanlah hal yang indah untuk dikenang? Semakin buruk, semakin ingin kita menulis kan nya. Entahlah, memang begitulah kita, bukan, mungkin cuma aku. Lalu bagaimana dengan masa lalu yang indah? Tetap saja untuk apa? Kitapun tidak bisa meminta masa lalu itu datang dan hadir dihadapan kita sekarang. Kalaupun bisa kemungkinannya hanya 1 dari 3000. Hahaa bukan pesimis. Tapi konyol saja rasanya meminta masa lalu yang baik2 hadir kembali. Ya sudah untuk apa? Meninggalkan masa lalu itu tidak mungkin, yang bisa kita lakukan cuma mengenang, atau pergi menjauh. Aku bisa katakan, aku sudah 85% menyelesaikannya. Alhamdulillah. TulisanAcak WestJava, O

BP

Jangankan memikirkan kapan bisa hidup dengan pasangan yang sudah Allah takdirkan, saat ini yang ada diotakkku hanya bagaimana caranya agar aku lebih baik dalam menyampaikan ilmu kepada para thalabul 'ilmi yang hampir setiap hari ada di hadapanku. Inilah aku kini. Aku sangat bersyukur dengan karunia-Nya yang selalu berhasil membuatku 'melting'. Aku pernah menulis sebuah target di bucket listku, tentang suatu saat nanti aku harus bisa bilang 'i'm happy doing this', sepertinya kali ini aku sudah menemukannya, dan bisa mencoret list itu. Iyaaaa. Aku happy dengan rutinitasku saat ini. Mungkin terlalu dini untuk mengatakannya, baru jalan 2 bulan, pun aku tidak tau apa yang akan terjadi 13 bulan yang akan datang. Tapi tak bisa ku pungkiri, aku menyukai semua hal yang ada disini. Semuanya. Kegiatannya, teman-temannya, kebaikan2 yang disampaikan ustadz, tentu terutama para tholabul ilmi yang selalu membuat hari warna-warni.  Aaaaahhhhh... Aku sukaaaa. Alhamdulil

AKU BERSYUKUR..

Aku bersyukur atas nikmat Allah yang bertubi2 padaku. Atas kehendak-Nya, aku kembali bisa belajar, kembali menjadi thalabul 'ilmi. Tak mengapa jika harus mulai sebagai pemula lagi. Aku bersyukur atas nikmat Allah yang bertubi2 padaku. Atas kehendak-Nya, aku bertemu dengan teman-teman baru yang semangat. Semangat belajar, semangat memperbaiki diri, semangat menghibur saudara,  semangat yang menyemangati. Aku bersyukur atas nikmat Allah yang bertubi2 padaku. Atas kehendak-Nya, aku mendapat guru yang tepat. Guru yang menyampaikan ilmu mengacu tuntunan Rasulullah. Menceritakan tentang kebenaran. Memberi contoh teladan yang baik. Membimbing dengan sabar. Mengingatkan serta menasehati dengan cara yang ahsan tanpa paksaan. Aku bersyukur atas nikmat Allah yang bertubi2 padaku. Atas kehendak-Nya, setiap hariku terisi dengan hal-hal penuh makna. Mendapat hikmah dari tingkah polos nan lucu adik-adik shalih dan shalihah itu. Atas kesempatan untuk mendulang amal jariyyah. Aku bersyu

CIKUDIR

#SOBATSERIES4 Namanya Cikudir. Umurnya  24 tahun, kelahiran 92+2. Di umur segini dia sudah berfoto sama salju. Nama aslinya cantik, tapi biarlah nama jeleknya saja yang di publish. Orangnya jangan di tanya. Kamu ketemu, pasti akan berucap MaasyaAllah. Bukan karena apa-apa, karena memang  sebaiknya melihat ciptaan Allah apapun rupanya terutama jika rupa baik ucapkanlah begitu. Aku satu kampus dengannya. Baru tau aslinya saat dipersamakan dalam labor bersejarah itu. Laboratorium Kimia Analisis Lingkungan. Begini-begini aku adalah anak kimia! (Bangga!). Oya, ini adalah tulisan khusus untuknya. Di kampus, dia aktiv di organisasi koran kampus. Untuk ukuran dia yang memang vokal dalam bicara, tak heran dia memang cocok bergabung dengan organisasi tersebut. Dia anak sulung, tapi tak sedikitpun terlihat kesulungan dari sifatnya, malah dia seperti anak bungsu. Manja, dikit cuek, kadang egois. Tapi dia adalah seorang yang tulus dan polos. Apalagi dalam berkata. Dia suka ngomong dengan sia

Memilih Langit atau Bumi

Langit itu kembali kelabu, bahkan hari ini lebih kelam lagi. Ini puncakny. Seperti yang terjadi beberapa tahun silam. Hitam pekatnya sama. Hitam sekali. Langitnya seperti mau roboh lalu menghantam Bumi yang akhir-akhir ini terlihat penuh kepalsuan. Seorang anak berlari ke dalam rumah. Cepat sekali. Takut. Takut ikut menjadi korban kemarahan Langit. Ia berlindung di dalam rumah, sambil mendongak ke luar jendela. Dia penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya diantara mereka.  Langit mengeluarkan kilatnya. Putih bercahaya. Menampakkan kemarahannya yang sangat. Seisi Bumi pasti terkejut menyaksikan cahaya yang menyilaukan mata itu.  Suaranya menggelegar, memaksa anak itu harus sukarela menutup telinganya. Dia bertanya dalam hati, "Apa gerangan Bumi sehingga Langit marah?". Bukankah Bumi selama ini baik, ia hijau. Atau mungkin karena penghuni Bumi yang sudah merekayasa?. Menjadikan Bumi angkuh." Suara gemuruh bersahut-sahutan. Keras. Tiada henti. Bumipun membalas L

MASBRO

#SOBATSERIES3 Nama : Masbro Panggilan : Mas, bro Usia : dilahirkan seperempat abad yang lalu dan gajinya sekarang digit 2 (kata orang2) Karakter alamiah : easy-going, simpel Deskripsi biar panjang : Namanya Masbro. Dan dia perempuan. Aku tidak begitu mengenalnya, karena yang lebih kenal dia adalah Tuhannya, ibunya, ayahnya dan dirinya. Aku tau ada jenis manusia yang begini, tampang polos nan tulus, walau ada sisi garangnya (kriik.. kriik.. kriik), dulu saat sekampus dengannya. Dia adalah sahabat yuna, dan yuna adalah sahabatnya. Yuna lebih banyak tau tentang masbro, tentu. Tingginya mirip RiRo, tapi RiRo lebih tinggi. Di umur segini, kerjanya bolak balik singapura. Atau sekedar bolak balik upload foto negara itu. Faktor tetangga bisa jadi, karena masbro stay di Batam, tempat ia bertugas. Dia suka travelling, terutama ke alam, sekalian tafakur alam mungkin. Jago bawa motor. Biker cewe tertenang pertama yang aku temui. Kalau udah bawa motor, so pasti kencang, tapi pembawa

Ngedesain

........."ini masih kasar".... ........."disini masih kurang".... ........."yang ini belum bagus".... ........."warnanya koq gini, maunya gitu.. hmm.." .... ........."harusnya gak gitu".... ........."harus belajar bikin bayangannya".... ........."hmm.. terlalu banyak kerutan".... ........."gambarnya masih berubah-rubah".... ........."pengennya yang simpel aja kaya yang pertama".... ........."koq makin lama makin belibet"... ........."harus belajar lagi"... Sekelumit fikiran setelah clbk dengannya. Bahagia? Sudah tentu. Sempat pergi meninggalkannya, cukup lama, karena saat itu kurang dewasa menanggapi semesta. Tapi ini masih awal, bahkan mulai lagi dari awal, mesti harus lebih banyak usaha, banyak-banyak belajar. Kalau sudah mikir gini, jadi pengen ada sesosok malaikat yang datang dari arah tak terduga yang serta merta tanpa pamrih m

NEW RIRO

#SOBATSERIES2 Nama : New RiRo Panggilan (dariku) : Ri, Rii, RiRo Usia : Seperempat abad dan sudah ke Shanghai di umur ini Karakter alamiah : Curious Deskripsi sedikit lebar : Namanya RiRo, New RiRo, bukan nama aslinya, tapi nama instagramnya sewaktu dulu masih aktif main instagram. Jangan dicari untuk difollow atau sekedar kepo, sekarang udah dihapus, katanya gak mau main lagi,  karena unfaedah. Aku mengenalnya sejak kuliah tentu saja, walau sama-sama dari Padang padahal. Baru berteman baik sekali, saat di perantauan, di Bandung, sewaktu nasib kami masih sama-sama fresh graduate nan pengangguran. Sekarang dia sudah senang bergaji tiap bulan disebuah kantor di Jakarta, Alhamdulillah, sedangkan aku masih menyandang status yang sama, sama seperti dulu,  wkwk. Dan sampai sekarang aku belum pernah ke rumahnya yang di lubuk minturun, faktor jauh bisa jadi, dan diapun tidak berminat mengajakku ke rumahnya walaupun dia sering cerita tentang itik dan telor itiknya yang bikin mata

YUNA

#SOBATSERIES1 Nama : Yuna Panggilan (dari eike) : Mba Yuun Usia : Seperempat abad kelewat setahun Karakter alamiah : Optimis. Deskripsi lebih lanjut : Namanya Yuna, pengajar teladan di sebuah tempat bimbingan belajar di Jakarta. Pertama kali aku kenal, pas kuliah, sama-sama kuliah di universitas "Untuk Kedjajaan Bangsa". Kalau kamu belum kenal, pasti bilang mba yuun orangnya sinis, sebab liat tampangnya yang serius, matanya tajam, lebih banyak diam, sekali kata yang keluar pedas. Kadang kata-katanya memang pedas, tapi ditelisik ada indikasi ikhlas dibalik kata-katanya itu. Kalau udah kenal, beuuuhh.. anaknya asik pake banget. Dia seneng difoto (terutama oleh eike), karena sering jadi bahan model foto coba-coba. Paling jago nawar. Optimis dapat harga yang sesuai ekspektasinya. Kalau sudah maju, gak ada kata mundur. Yakinlah, jika bersamanya kamu akan belajar arti kesederhanaan yang nyata. Dia akan selalu cari cara buat hemat, biar semakin hemat, tapi dia gak peli

IBU.

Makhluk yang paling aku percaya di muka bumi adalah ibu. Aku bersyukur Allah menakdirkan beliau menjadi ibuku. Makhluk yang kemudian aku panggil mama.  Kalau tidak ada mama, rumah jadi sepi. Mama suka bicara, aku tidak. Ada saja yang ditertawakan mama dalam satu hari itu, aku jarang. Kalau ada mama, rumah jadi bergizi. Karena mama suka masak dan enak. Enak masakannya dan enak tidak repot.  Mama adalah orang yang paling ikhlas sejagat raya. Mama suka uang. Katanya, biar bisa belikan makanan untuk anak-anaknya. Beban hidupnya banyak, tapi ia terlihat enjoy menjalaninya. Mama dan batu karang, sudah tentu lebih  kuat mama, batu karang lewat. Aku penasaran otot mama terbuat dari apa. Beliau tidak pernah mengeluh, dan tak pernah lelah bekerja, kerja sambilan yang jadi prioritas sebagai tenaga didik bagi anak-anak sekolah dasar, dan kerjaan utama di rumah. Tiap pulang sekolah, wajahnya selalu ceria dan cerewet tentu saja.  Jika tanah air ini di isi oleh 265 juta penduduk.

AYAH ZAMAN NOW?

Aku baru tau kalau peran ayahpun penting dalam mendidik jiwa anak. Aku yang terbiasa dididik "hanya" oleh ibu saja  merasa cukup, walau tanpa banyak kehadiran sosok ayah. Dulu, aku berfikir hadir atau tidaknya ayah dalam keluarga tidak akan memberi dampak. Ini pendapatku dulu.  Ibu adalah sosok yang memberi tahu kita tentang kelembutan, kehangatan, lebih banyak kasih sayang dan lindungan ala ibu. Namun ayahpun tidak kalah penting, ia mengajari tentang apa arti tegas, membentuk kepercayaan diri anak, dan melindungi ala ayah. Ayah biasanya memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang dunia luar, karena ia punya peran di luar rumah (mencari nafkah), ia terbiasa menjalin relasi dengan banyak orang-orang berwatak berbeda-beda. Darinya anak akan mempelajari tentang cara bersosial dengan kerabat jauh, orang baru, maupun membentuk relasi. Ia sosok yang lebih teknis, punya lebih banyak solusi-solusi masalah yang lebih nyata. Kalau ibu lebih sering mengingatkan dengan marah b

Teruntukmu, Temanku.

Jika kamu adalah teman, Aku berharap kamu adalah seorang yang punyai keimanan. Sehingga jika aku bersamamu, makin bertambah keimananku. Jika kamu adalah teman, Aku berharap kamu adalah seorang yang sholih. Sehingga jika aku melihat wajahmu makin bersemangatlah aku melakukan kebaikan-kebaikan. Jika kamu adalah teman, Aku berharap kamu adalah seorang yang taat. Sehingga jika bersamamu, makin bertambahlah amal ibadahku. Jika kamu adalah teman, Aku berharap kamu adalah seorang yang memberikan keteduhan. Sehingga jika bersamamu, aku merasa teduh. Jika kamu adalah teman, Aku berharap kamu adalah seorang yang sudi berbagi buah. Sehingga jika bersamamu, aku tidak akan pernah merasa lapar. Jika kamu adalah teman, Aku berharap kamu adalah seorang yang memberi kebermanfaatan. Sehingga jika bersamamu, aku tidak akan pernah merasa rugi. Jika kamu adalah teman, Aku berharap kamu adalah seorang yang mampu memberi syafaat. Sehingga jika aku tak kau temukan

MAAF

Kadang aku merasa menjadi orang yang paling sadis. Karena menyakiti tanpa menyadari. Aku bahkan tidak tau sedalam apa sakit yang aku hadirkan. Kamu memilih diam, lantas menjauh, tanpa memberi penjelasan. Jika aku diizinkan menebak. Alasanmu mungkin, agar biar kamu saja yang menanggung luka. Jangan aku. Agar aku tidak tau seberapa perih jika mendapat luka. Nyatanya aku begitu egois kan?. Padahal aku merasa sudah menjadi yang baik apabila bersamamu. Aku merasa biar kamu saja yang egois. Itu akan lebih melegakan bagiku. Namun yang terjadi sebaliknya. Lalu aku bisa tau dari mana?. Diammu. Diammu menjawab semua tanyaku. Jika sudah begini, lantas aku harus bagaimana?. Saat ini aku tidak ada ide, aku sendiri tidak tau solusinya. Aku membenamkan diri dalam kesibukan. Agar tidak ada ruang untuk mengingat ataupun melupakan. Karena semuanya terlalu ringan untuk di ingat, terlalu berat untuk dilupakan. Jika Allah memberiku kesempatan diluar logika, aku ingin masuk ke dalam mesin wak

SAHABAT INSPIRASI

Sore itu. Aku bersyukur pada Allah, Alhamdulillah, karena telah menuliskan pertemuan kita di hari ini. Bukankah kita sudah lama saling merindu? Begitu yang selalu kita tulis dengan bahasa terselubung di chatting whatsapp. Kamu dengan segala kesibukanmu dengan "program besar" hidupmu, dan aku dengan kesibukan "study" ku. Secara logika, kita sama-sama berfikir, kita tidak akan saling jumpa dalam waktu dekat. Tapi rasa di hati, tidak bisa berbohong, kita sama-sama meyakini di dalam hati bahwa rencana Allah pasti lebih indah. Sedikit misscomunicatioan yang terjadi, tidak melewatkan semangat kita saling bertemu. Aku yang hampir 30 menit terlambat, akhirnya mendapatimu duduk dengan wajah lelah dihalte bus. Kamu memang selalu begitu, setia menunggu. Lalu kitapun tidak berlama-lama. Langsung mencari angkutan ke tempat yang akan kita tuju. Hari ini, walaupun tidak saling berjanji, tapi kita sepakat untuk saling mendengarkan. Aku mendengarkan cerita penuh hi

"Ma, do'akan aku ya..."

Bukankah kalimat itu yang sangat kamu tunggu untuk diucapkan setiap akhir telpon bersama ibumu?. Kalimat yang dulu sangat malu-malu kamu ucapkan kalau sedang didekat ibumu, kini menjadi kalimat wajib yang harus kamu sampaikan padanya. Ini salah satu momen yang terpenting menurutmu. Keberkahan dari ibu, kamu hanya ingin itu. Lalu ibumu pasti menjawab singkat "yoo". Lalu hatimu menjadi sedikit tenang. Ada lagi momen yang lain, saat ibumu antusias menanyakan kegiatan sehari-harimu maupun kegiatan mingguanmu. Ini adalah momen yang menyenangkan bagimu. Kamu bisa berbagi dengan jujur apapun yang terjadi dalam hidupmu beberapa waktu yang lalu, kamu bebas berkeluh kesah tanpa harus dihujat. Karena dia adalah satu sosok wanita yang sangat mengerti kamu. Selalu mensupport dalam kebaikan, dan mengingatkan dikala kamu terlena. Momen lainnya, yaitu saat ibu menanyakan kembali ceritamu bulan lalu. Tanda ibu sangat merekam apapun yang kamu bicarakan. Bulan lalu kamu sempat berc

BUNGA DAN KUMBANG KOKSI

Pagi ini matahari hadir dengan semburat yang sedikit kelabu. Sinarnya meredup tak secerah hari-hari yang lalu. Bunga di dalam pot merah jambu itu tampak bersedih di rundung pilu. Harapannya hari ini untuk di terpa sinar mentari yang cerah, tak diloloskan oleh Sang Maha memiliki segala. Tetes demi tetes rintik gerimispun membasahi kelopaknya. Bunga itu larut dalam tangis yang ikut berlalu bersama derasnya hujan. Lalu datang seekor kumbang koksi membawa daun kering kecil mencoba untuk melindunginya dari hujan. Tangisnya tertahan, karena melihat kumbang yang begitu gigih membuatnya tidak kuyup. Saat hujan berhenti, tangisnya pun mereda, senyumnya kembali, karena ia menyaksikan pelangi warna-warni bersamaan dengan cerahnya sinar mentari yang menyelusup diantara awan-awan. Lalu kumbangpun beranjak pergi, melanjutkan perjalanan yang entah kemana. Ia hanya singgah menetap sementara untuk menghapus pilu Bunga dalam pot. Entah ia akan kembali atau tidak. Bungapun semakin mekar dan

TEMAN (UNTUK) PULANG

Dalam hidup, ada hal yang tak bisa kamu pungkiri. You can’t live entirely alone . Adalah sebuah fitrah manusia saling membutuhkan satu sama lain, mempunyai orang-orang yang mensupport, dan memiliki teman adalah jawabannya. Suatu kesyukuran jika kamu punya satu saja teman untuk pulang. Yaa.. pulang. Bagiku teman untuk pulang berarti ia adalah tempat yang kamu tuju, dapat dibilang kamu satu frekuensi dengannya, kamu benar-benar merasa nyaman berada didekatnya. Kamu tidak merasa segan merepotkannya. Mau bicara abcd sampai z balik lagi ke a , mau dibolak balik jadi bacd , mau bertingkah gimanapun, segila apapun, jingkrak, guling-guling, garukin dinding, niruin gaya monyet sekalipun, senang, tertawa terbahak, sedih, nangis bercucuran air mata, bahagia, apapun itu tidak ada batas. Bisa dibilang  urat malumu sudah putus jika bersamanya. Sebaliknya denganmu, akan ada sesuatu yang kamu rasa “special” bagimu, yang dengan sadar dan ikhlas kamu siapkan untuk kamu berikan padanya. Ka

YANG AKU SUKA

Aku menyukai langit biru dengan hiasan awan bewarna putih.  Aku menyukai langit sore yang cerah dengan sedikit semburat merah yang membuatnya tampak begitu anggun. Aku menyukai heningnya malam sambil menatap bintang-bintangnya. Aku menyukai gerimis lalu hujan yang menenangkan. Aku menyukai hamparan padi yang berjejer bewarna hijau lalu menguning pada waktunya. Aku menyukai  memandangi suasana alam daripada suasana kota yang padat. Tapi bukan berarti aku betah hidup lama disuasana pedesaan. Beberapa hari di kampung saudara, malah membuatku bingung melakukan apa. Aku menyukai masjid yang bersih, harum, dan bikin adem saat aku didalamnya. Aku menyukai toko buku daripada berjalan lama diantara baju baju di mall. Aku menyukai toko kain dengan warna-warninya daripada harus memilih cincin di toko emas. Aku menyukai belajar hal baru, misalny dalam hal memasak. Tapi bukan dengan makan. Kalau makan, aku lebih suka makan menu yang rasanya enak dimulut

Nge-BLOG returns

Ada fakta yang kutemukan dalam hidupku bahwa ada waktu, aku rindu melihat aku dimasa dulu. Perubahan-perubahan apa saja yang kulalui. Berubahkah aku ke arah yang baik. Seberapa aneh sifatku dulu. Seberapa kakunya aku dulu. Hingga penasaran apakah aku pernah puber atau tidak. Aku tak suka mengupload foto ke sosial mediaku, jadi hal yang paling mungkin bisa kuperhatikan adalah dari aktivitas chattingan dengan teman-teman perempuan atau lelaki, status-status diberanda facebook, serta tulisan-tulisan pendek yang meramaikan instagram. Kadang aku senyum-senyum kecil melihat bahasaku dulu yang serba terlalu. Terlalu lebay, terlalu alay, terlalu polos, terlalu perhatian, terlalu ramah, terlalu cepat marah, haha (mungkin sekarang masih? Semoga intensitanya gak se"terlalu" dulu 😁). Lucunya, aku yang di chattingan (ditulisan) lebih ekspresif dari aslinya. Aslinya aku sangat pemalu & cenderung pendiam. Koq bisa? Aku tidak ahli public speaking, 1 menit 2 menit aku bicara l

PERJALANAN NANO NANO

Entah mengapa, malam ini sedikit royal. Nafsu makan-makan meningkat. Jarang sekali, jajan makanan sampai 100ribuan macem-macem dalam satu malam. Mungkin berasa gak bakal nemu makanan-makanan ini lagi dikemudian hari. Kaya yang mau pergi jauh aja ya. 😁 Perjalanan malam selasa bersama unchik ini, aku mulai dari keliling taplau (tapi lauik). Menikmati sejuknya suasana angin malam. Dari ujung tugu perdamaian, lalu berkelok  menuju jembatan siti nurbaya. Stop! Motor birupun berhenti didepan ibu berjilbab hijau yang sibuk mengipas jagung bakar. Yups. Aku awali jajan malam ini dengan jagung bakar pedas. "Buk, Jaguang baka 3, padeh, dibungkuih", sahutku. Sambil menunggu jagung, akupun berkelakar dengan unchik. Kami bercerita seenaknya dan sekenanya. Unchik bercerita tentang kehidupan kosnya, kampus, janjinya yang akan membuktikan kalau ia akan sukses meraih ipk min. 3 dengan SKS (sistem kebut semalam) saat akan ujian. Hehe. Akupun lebih memilih bercerita tentang kabar t